Day 21 : 5 Pertanyaan Tentang Cinta

Interaktif kali ini gak begitu bervariasi. Cuma ada 2 orang yang kasih pertanyaan ke saya tentang cinta. Dan sesuai dengan ketentuan di tantangan hari ke 21 ini, saya hanya pilih 5 pertanyaan. Mau tau gimana aja pertanyaannya? Yuk lanjut baca....

1. Bagaimana pandangan tentang perjuangan dan diperjuangkan dalam cintamu?


Mungkin inti dari pertanyaan ini yaitu apa arti perjuangan dan memperjuangkan dalam cinta menurut Nabil. Hmmm... Kalau menurut saya, cinta itu memang harus diperjuangkan. Gak gampang nunjukin cinta dan mempertahankan cinta. Semua butuh perjuangan. Cinta itu gak bisa instant. Harus ada perjuangan keras demi mendapatkan dan mempertahankan cinta. Perjuangan cinta pun pernah saya rasakan. Saya tau loh gimana rasanya memperjuangkan untuk mempertahankan cinta saya selama 4 tahun. Rasanya? Nano nano! 4 tahun itu bukan berarti malah capek. Justru kalau kita memperjuangkan cinta, gak bakal capek, tapi malah jadi senang. 
Kalau untuk masalah diperjuangkan, saya sebagai perempuan (dan tentu saja perempuan lainnya) memangg sangat senang dan tersanjung jika diperjuangkan oleh orang yang sungguh-sungguh menginginkan cinta kita. Justru mungkin para perempuan itu menilai dari perjuangan para lelaki. Kalau perjuangannya wah, maka perempuan pun akan mempunyai penilaian wah pada lelaki tersebut. Misal, naik motor dari Depok ke Bandung dan tiba-tiba ada di depan kamar kos tanpa ngasih tau sebelumnya. Bayangin aja, jarak kurang lebih 162 km ditempuh naik motor demi ketemu si perempuan. Perempuan mana yang gak meleleh?


2. Kapan pertama kali kamu jatuh cinta?

coba tebak yang mana YR? :p clue : kaos putih, jaket hitam, jeans biru :p
Hmmm... pertama kali saya jatuh cinta itu waktu SD. hahahha. Saya suka sama teman sekelas saya, inisialnya YR. Dia emang bukan anak laki-laki yang paling ganteng di kelas, tapi cukup manis untuk dilihat.
Yaaah namanya juga masih kecil. Taunya suka-sukaan aja. Saya suka sama YR karena anaknya pinter dan rapih. Masih inget banget deh gimana rapihnya buku-buku dia yang di tasnya itu disusun dari buku yang paling besar sampe yang paling kecil. Sedangkan buku-buku saya sendiri ujungnya pada ngelinting. Oh ya, dia juga selalu berpenampilan rapih, dan memakai jam tangan di tangan kanan. Hal lain yang bikin saya suka sama dia itu karena dia pinter Bahasa Inggris. Dulu saya gak suka banget sama B.Inggris karena saat saya kelas 4 SD, saya diajarin tenses yang ribet sama tante saya. Bayangin, masih kelas 4 SD udah diajarin tenses. Ya kabuuuuur aja setiap privat. YR juga jadi salah satu pemicu saya buat bisa belajar B.Inggris. Saya gak mau kalah sama dia. Akhirnya saya ikut les B.Inggris dan jadi suka sama B.Inggris sejak kelas 6 SD sampe sekarang.
Namanya anak SD, saya cuma bisa suka-sukaan aja, dan akhirnya suka di "ciyee-ciyeein" sama anak sekelas. Karena di "ciyee-ciyeein" itu akhirnya saya dan YR jadi rada canggung dan jauh. Selalu kikuk kalau mau ngobrol berdua. Kita masuk SMP dan SMA yang berbeda. Sejak saat itu saya jarang tau kabar YR lagi. Terakhir kali ketemu YR pas buka puasa bersama tahun 2013 kemarin. Jadi ceritanya ada acara reunian SD sekaligus buka puasa bersama. Sampai saat itupun kita masih canggung kalau ketemu dan kaku kalau mau ngobrol. Yaaa... Cerita lucu tentang cinta saat SD memang harus disimpan di kotak memori.

3. Apakah komunikasi yang baik itu perlu dalam hubungan yang dilandasi oleh cinta?


Kalau menurut saya, perlu. Inget deh pepatah jawa yang bilang
Witing tresno jalaran soko kulino
Artinya, cinta tumbuh karena terbiasa. Nah, kalau kita terbiasa buat berkomunikasi sama orang yang kita cinta, otomatis cinta kita akan tetap tumbuh. Tapi kalau misal gak ada komunikasi, gimana cara cinta kita bisa tumbuh? Yakali tumbuh, tanpa ada komunikasi, bahkan kita gak tau apa dia suka kita atau enggak. Kita gak bisa tau apa dia masih available atau enggak.
Dalam kasus suatu hubungan, komunikasi itu jadi salah satu hal yang penting. Hubungan tanpa komunikasi? END! Semua harus bisa dikomunikasikan, karena menjalin hubungan berarti membuat interaksi antar dua orang, baik melalui hati maupun komunikasi.
Tapi, untuk kasus tertentu, walaupun gak ada komunikasi yang intens antara dua orang, mereka tetap bisa ko saling percaya dan menjaga hati satu sama lain.. Hal itu emang balik lagi sih sama masing-masing individunya. Kalau mereka emang benar-benar menjunjung tinggi cinta, pasti mereka bisa melewati fase tanpa komunikasi tersebut.

4. Who is the person that you love the most?
Tentunya, keluarga. Saya sangat mencintai keluarga saya, baik itu mamah, papah, adik, kakek, nenek, sepupu, om, tante, dan lain-lain. Saya sayang semuanyaaaaa.... .
Oh iya, saya juga sayang dia.

5. Apa opini kamu tentang pacaran?

Hmmm... Kalau masalah ini, saat ini saya jelas menolak pacaran. Saya memang bukan termasuk ukhti garis keras, pun bukan orang awam yang mau saja terjerumus pada hal yang tidak baik. Biar saya kutip perkataan seseorang.
Cinta adalah menjaga. Menjaga agar orang yang dicintainya tidak jatuh ke dalam kemaksiatan dan melanggar syariat-Nya.
Sudah terlalu banyak dalil-dalil yang melarang seseorang untuk berpacaran. Sungguh, tidak ada yang namanya pacaran Islami. Sesuatu yang haram akan bersifat haram meski diembel-embeli dengan sentuhan Islam.
Nah, di agama saya memang tidak diperbolehkan untuk berpacaran. Jadi saya pun gak setuju sama pacaran. Memang dulu saya pernah pacaran, tapi sekarang saya gak mau lagi. Mending banyakin temen daripada pacaran. Gak ada yang melarang cinta. Kalau cinta, ya jangan pacaran. Kalau udah nikah, baru deh tuh boleh pacaran.


Sumber gambar :
http://becauseican.co.za/2012/01/18/big-bang-take-56928475892/
http://putrisorta.blogspot.com/2010_05_01_archive.html
http://zhalyazha-zhalya.blogspot.com/2012/05/taubat-dari-pacaran.html
https://carapro.edublogs.org/page/2/

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pump it up! Bikin Kecanduan

Berdamai dengan Deadline