Posts

Showing posts from April, 2010

Bentuk Tangan Related Sama Karakter Kalian

Saya emang tertarik banget sama dunia intelligent. Dunia detective gitu hehe Maklum,keturunan. Kakek saya itu Sherlock Holmes, papah saya Yusaku Kudo, mamah saya Yukiko Kudo, dan kakak saya Shinichi Kudo. Hahahaha :D *** Intinya mah disini saya mau ngasih info intelligent gitu hehe Dengan menelaah (halah bahasanya :p) bentuk tangan kita,bisa tau karakteristik kita gitu. Percaya ga percaya juga sih. Hehe Cobain aja deh :D *** Tangan kecil. Bentuk tangan ini menunjukkan bahwa tangan yang kecil menunjukkan bahwa pemiliknya memiliki jiwa yang hidup. Dalam dirinya terdapat intuisi yang kuat oleh karenanya hidupnya tergantung pada hal tersebut. Tangan jenis ini sangat menyukai berbagai jenis petualangan baik dalam cinta, petualang alam dan petualangan yang lain. Karena dia suka mengambil resiko dan yang jelas ia sangat sadar pada pengalaman. Sehingga pengalaman di masa lalunya selalu menjadi pemicu semangat untuk berani dalam mengambil tindakan dan keputusannya di kemudian ha

UNTITLED (3)

Dia mempunyai postur tubuh yang sama seperti lelaki yang aku temui dimimpiku. Memakai baju abu- abu. Jam tangan ditangan kiri. Dan kacamata bingkai abu- abu. Sebenarnya siapa dia?! Mengapa dia mirip sekali seperti laki- laki dimimpiku, walaupun aku belum terlalu jelas melihat wajahnya. Sepertinya dia sadar aku memperhatikannya. Dia menoleh dan mulai berjalan kearahku. Ahh.. Perasaan ini, hawa ini sama seperti hawa dimimpiku. Dan seperti kronologis dimimpiku. Ia berhenti disampingku. Yang berbeda adalah dia membuka mulutnya dan mengucapkan “hai”. Aku menatapnya. Dia juga menatapku. Jelas sekali aku melihat wajahnya. Matanya seperti masuk dan mengalahkan egoku untuk tetap menjadi gadis dingin. “Mhadizqa” ucapnya dengan senyum dan lagi- lagi aku melihat lesung pipi seperti dimimpiku. Aku kaget. Mengapa dia bisa tahu namaku? Padahal bertemu saja baru sekarang. Ya, selain dimimpiku. “Tau dari mana namaku?” tanyaku agak dingin. Lalu ia berbisik tepat ditelingaku “aku kan detective”. Dan ia

UNTITLED (2)

Plajaran selesai. Jam pulang. Seperti biasa. Aku tidak pernah absen mengunjungi lorong sepi di ujung belakang kampus dan perpustakaan. Tempat favoriteku. Dan seperti biasa juga. Aku berjalan sendiri. Mungkin bisa dibilang aku tidak punya teman. Hmmm. Bukan tidak punya. Tapi aku lebih senang sendirian. Mungkin karena aku selalu tau apa yang mereka lakukan, mereka mau, mereka maksud, dan sebagainya. Karena aku, walaupun aku sendiri, aku mengamati mereka dari sepi. Menelaah sifat satu per satu. Mencari tau tentang apapun. Walau hanya dari kejauhan dan sepi. Bisa dibilang aku cuek. Cuek karena aku sudah tahu semuanya. Semua yang mereka pikirkan. Kalau ada yang bilang aku cuek, justru 180 derajat dari itu. Aku sangat- sangat perhatian. Sampai- sampai menyelidiki semua orang yang kenal denganku. Ya. Aku keranjingan dunia intelligent. Dunia yang membuat aku seperti sekarang. Selalu mengetahui apa yang orang lain kira aku tidak tahu. Dan ketika mereka bertanya “Koq tau sih???”. Dengan dinginn

UNTITLED

lagi iseng-iseng buka laptop,nemuin cerpen yg dulu saya tulis. tersimpan rapih di folder rahasia wkwkwk tapi masih belum ada judul dan masih bersambung. hihi :p *** Hujan yang lumayan deras turun. Aku berjalan memegang erat payung hitam. Tak tau mau kemana. Hanya mengikuti arah hati. Beberapa saat. Aku berhenti disebuah jembatan. Jembatan yang tak ku kenal pasti. Samar. Hujan masih menemani. Sendiri. Aku disana hanya sendiri. Entah kemana khalayak ramai. Mungkin takut terkena derasnya hujan kala itu. Aku berdiri di jembatan itu. Menghadap kearah sungai yang arusnya menjadi deras karena hujan. Tak tau mengapa tiba- tiba air mata menetes dari mata sayu ini. Aneh. Mungkin mata ini sudah tak tahan dengan semua masalah dihidupku. Semakin deras. Bukan hanya hujan yang semakin deras. Tapi air mataku juga. Sendu ini, tak bisa kugambarkan. Dilema. Masalah hati, keluarga, sekolah, dan semua menjadi satu. Mendobrak egoku untuk tetap menjadi perempuan yang kuat dan dingin. Tiba- tiba saja