Resume Seminar Nasional Lingkungan Hidup : Lestarikan Bumi untuk Masa Depan yang Lebih Baik

April kemarin, kampus saya mengadakan seminar lingkungan hidup gitu bertepatan dengan hari bumi. Karena saya rasa materinya itu menarik dan bermanfaat, maka harus di share disini. 

Pemateri          : Prof. Dr. Hj. Nadiroh, M.Pd

Mahatma Gandhi pernah mengatakan bahwa bumi ini akan sangat mampu memenuhi kebutuhan penghuninya, akan tetapi tidak akan mampu memenuhi keserakahan penghuninya. Hal itulah yang sedang terjadi pada bumi kita. Banyak manusia yang terus- menerus mengeksploitasi bumi tanpa mau merawatnya. 

Akibat yang terjadi adalah kerusakan-kerusakan di bumi yang semakin parah, diantaranya pencemaran air, udara dan tanah semakin meningkat. Kerusakan lingkungan hutan, terumbu karang, dan lahan semakin meningkat. Bencana alam pun banyak terjadi, seperti banjir, longsor, kekeringan, kebakaran hutan, dll. 

Perubahan iklim terjadi di berbagai belahan bumi. Es di kutub mencair, kadar garam air laut menurun, suhu air laut di kutub menurun, dll. Penyebab kerusakan-kerusakan tersebut diantaranya eksploitasi sumber daya alam meningkat, sampah/limbah yang dibuang ke lingkungan, transportasi tidak ramah lingkungan, industri tidak ramah lingkungan, kebakaran hutan, dll.

Terdapat solusi untuk memecahkan masalah ini, yaitu kita tidak boleh meneruskan mentalitas frontier. Mentalitas frontier merupakan mentalitas untuk menguasai bumi. Kita diatas bumi dan ingin menguasai bumi (mengeksploitasi). Kita terus-menerus mengambil keuntungan dari bumi tanpa menyadari akibat yang akan terjadi. Seharusnya kita menyadari bahwa kita merupakan bagian dari bumi. Kita berpengaruh pada bumi, dan bumi pun berpengaruh pada kita. Maka jika bumi rusak, kita pun akan rusak.

Dibutuhkan mentalitas pembangunan berkelanjutan untuk dapat melestarikan bumi. Pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan yang melestarikan lingkungan. Jangan hanya berpikir untuk hari ini, tetapi pikirkan juga untuk anak cucu kita agar mereka dapat porsi yang sama, yaitu lingkungan yang sama dengan yang kita punya sekarang. Kita harus memikirkan masa depan bumi dan anak cucu kita. Kita tetap dapat memenuhi kebutuhan sekarang tanpa menghilangkan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Mentalitas pembangunan berkelanjutan dibangun melalui pendidikan berkelanjutan. Pendidikan pembangunan berkelanjutan merupakan suatu konsep holistik yang memiliki visi pendidikan dimana semua orang memperoleh kesempatan untuk bertanggung jawab dalam menciptakan dan menikmati masa depannya yang berkelanjutan. Dibutuhkan pendidikan afektif untuk pembangunan berkelanjutan. Para siswa harus ditanamkan sikap mencintai lingkungan. Guru bisa membuat silabus yang dapat mengintegrasikan mata pelajaran dengan penanaman sikap cinta lingkungan.

Pertentangan antara pembangunan dan lingkungan harus mulai dihentikan. Banyak produk industri berbasis go green. Industri mulai mengedepankan bahan-bahan yang mementingkan lingkungan, misalnya mendaur ulang barang-barang bekas menjadi barang yang bisa dipakai lagi, sehingga tidak banyak limbah yang tertimbun di lingkungan. Prinsipnya adalah bagaimana agar kualitas sumber daya manusia dan sumber daya alam tetap terjaga.

Maka dibentuklah Undang-Undang Lingkungan Hidup (UU No. 32 Tahun 2009) yang berisi tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi perencanaan, pemanfaatan, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.

Tujuan UU Lingkungan Hidup yaitu :
  1. Menjamin  terpenuhinya keadilan generasi masa kini dan generasi masa depan. Jika generasi sekarang menghabiskan hasil bumi, maka tidak adil bagi generasi selanjutnya.
  2. Menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan hidup sebagai bagian dari HAM. Setiap warga negara mempunyai hak untuk mendapatkan lingkungan hidup yang layak (sehat, sirkulasi udara lancar, ada MCK, dll).
  3. Menjaga kelestarian fungsi lingkungan. Lingkungan mempunyai banyak fungsi, misalnya utuk sungai, taman, dll.
  4. Mencapai keserasian, keselarasan, dan keseimbangan lingkungan.
Peran guru dan mahasiswa untuk mencegah kerusakan lingkungan dapat dimulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Mulailah dari diri sendiri dan dari hal-hal kecil. Misalnya mematikan lampu saat tidur, mematikan tv jika tidak ditonton, mandi memakai gayung, pergi ke pesar menggunaka tas re-use, mengurangi penggunaan CFC, dll. 

Persoalan bumi bukanlah persoalan negara, tetapi persoalan kita semua. Maka kita semua harus ikut andil dalam mencegah kerusakan yang akan terjadi. Kita harus melestarikan bumi untuk masa depan yang lebih baik. 




Comments

  1. Dasar emang homo sapiens. Cuma dengan 2 abad, bumi rusaknya udah parah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. harusnya sih kita ada timbal baliknya sama bumi. ya.. dengan upaya pelestarian gitu. gak cuma pake aja, tapi bisa ngerawatnya juga supaya awet. hehe

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pump it up! Bikin Kecanduan

Berdamai dengan Deadline