2015 Rewind

Halo! Lama sekali rasanya saya tidak menyentuh blog ini maupun dunia tulis menulis lagi. Iya, alasannya masih sama. Nabil mah selalu gitu. Ada rasa kangen yang membuncah secara berkala. Kangen pengen nulis lagi, kangen pengen blogwalking lagi, kangen dapat banyak teman dari blog lagi, dan kangen kangen yang lainnya. Namun apa daya, kekangenan itu kalah oleh banyaknya alasan yang sebenarnya tidak terlalu kritis. Hanya saja balik lagi, Nabil mah selalu gitu. Gitu dalam artian ingin sesuatu tapi actionnya kadang NOL. Sebenarnya banyak hal dan ide-ide tulisan yang terlintas selama tahun ini. Tapi action untuk nulisnya yang selalu gagal. Yasudah, saya cukupkan openingnya. Kali ini saya mau buat 2015 Rewind, yang isinya hal-hal yang telah terjadi selama 2015. Tulisan ini terinspirasi sama video yang dibuat youtuber Indonesia yang judulnya Youtube Rewind. Lucu aja kalau kita rangkum dan rweind lagi apa yang terjadi sebelumnya. Sekalian menebus rasa bersalah saya karena setahun ini tidak menulis di blog ini. Oke, langsung saja!


Januari

Sidang proposal menjadi pembuka tahun 2015. Alhamdulillah semuanya lancar. Revisiannya tidak terlalu banyak dan bisa dihandle tanpa adanya stress. Hehe.
Oh ya, Januari juga memasuki tahap galau memilih dosen pembimbing. Banyak ketakutan yang menghampiri sampai sering diskusi dengan Eulin dan Anggi (teman kosan yang seangkatan) masalah dosbing. Kita bisa menghabiskan berjam-jam untuk membahas pengalaman kakak kelas dengan beberapa dosen. Hati saya memilih Ms Winti dan Pak Yunus untuk jadi dosbing saya. Tapi saya takut banyak mahasiswa yang memilih Pak Yunus, sehingga nanti saya bisa dioper ke dosen lain. Akhirnya saya memilih Ms Winti dan Bu Ineu. Setelah mengajukan dosbing, saya selalu berdoa agar siapapun dosbingnya, semoga itu yang terbaik. Setelah pengumuman dosbing dipasang, saya kaget sekali karena dosbing saya adalah Ms Winti dan Pak Yunus! Ternyata Pak Yunus sedang tertarik dengan media yang saya pakai untuk bahan skripsi. Alhasil beliau memilih saya menjadi mahasiswa bimbingannya. Alhamdulillah, Allah benar-benar mengetahui isi hati hambaNya. Sesuai dengan kemauan hati, dosbing saya (Ms Winti dan Pak Yunus) merupakan kombinasi yang ciamik untuk mewujudkan skripsi sebagai salah satu masterpiece Nabil di tahun 2015. Keduanya dosen muda idola saya yang penuh semangat. Gak heran saya pun jadi semangat untuk menyelesaikan skripsinya. Yosh!

Ulang Tahun Gita menjadi momen yang berharga, karena tahun ini tidak bisa merayakan dan memberi kejutan pada Gita. Aku kangen kalian, Gita, Rindy, Ridla! *pelukjauh

Februari

PLP (Program Latihan Profesi) dulu disebut PPL. Intinya sama saja. Kita ditugaskan untuk mengajar langsung di SD selama 3 bulan. Mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan di tempatkan di beberapa SD Negeri di Bandung. Pembagian kelompok dan SD dilakukan secara random. Untungnya saya mendapat kelompok yang menyenangkan dan juga SD yang tidak ribet. hehe

Pertama kali mengajar saya merasa nervous. Maklum saja, biasanya saya hanya mengajar secara simulasi. PLP menjadi salah satu tantangan besar yang harus diselesaikan. Sensasi tingkat akhir mulai terasa. Minggu-minggu awal terasa berat karena harus menyesuaikan dengan sistem PLP. Jadi begini sistemnya, para mahasiswa punya target RPP yang harus diselesaikan selama 3 bulan. Sebelum mengajar harus membuat RPP (tulis tangan), kemudian saat mengajar akan dinilai oleh dosen pamong. Ada juga tugas piket dan administrasi yang harus diisi. Serta ikut serta membantu guru-guru untuk melaksanakan kegiatan sekolah. Saya sedikit kewalahan ketika setiap hari harus membuat RPP dan media pembelajaran. Jadi misal hari Senin masuk pagi dari jam 07.00 sampai jam 14.00. Nah, pulangnya kita harus menyiapkan RPP dan media untuk hari Selasanya. Disitu mahasiswa dituntut untuk membagi waktu dengan baik.

Belum lagi saya harus menyesuaikan jadwal bimbingan skripsi dengan PLP. Saran saya, jangan hanya fokus pada PLP atau skripsi saja. Keduanya harus dilakukan secara seimbang. Jadi biasanya saya mengerjakan skripsi pada hari yang tidak ada jadwal mengajarnya dan di hari Minggu. Sehingga skripsi jalan, PLP pun jalan. Oh ya, FYI saja nih, pada saat PLP itu banyak sekali ilmu yang saya dapat. Teori yang didapatkan di kelas memang harus didukung dengan praktek di lapangan. 

Maret

Masih dalam suasana PLP yang walaupun butuh usaha ekstra, tapi tetap menyenangkan. Terlebih lagi di bulan ini, sudah banyak anak-anak yang dekat dengan mahasiswa. Kami pun sudah mulai terbiasa mengajar di lapangan dengan segala tantangannya.

Di bulan Maret ini pun saya memulai penelitian untuk skripsi. Jadi setelah Bab 1,2, dan 3 telah di Acc dosbing, saya diperbolehkan melakukan penelitian. Tempat penelitian yang saya pilih yaitu di SD tempat saya melakukan PLP. Alasan saya memilih SD tersebut agar memudahkan saya melakukan PLP sekaligus menyelesaikan skripsi.

April

Ulangtahun Rindy menjadi pembuka April. Walaupun kami sedang sibuk dengan PLP dan skripsi, tetap kami sempatkan untuk membuat kejutan seadanya untuk dia. Kami tau, April itu merupakan April terakhir kami merayakan ultah Rindy bersama di jenjang S1.

April pun menjadi bulan untuk ujian PLP. Akhir dari perjuangan bangun pagi, macet-macetan, hujan-hujan, begadang untuk membuat RPP dan media, serta segala kelelahan saat mengajar langsung di SD. Di ujian itu, dosen dan guru pamong akan menilai kita mengajar sesuai dengan konsentrasi. Alhamdulillah ujiannya berjalan dengan lancar dan kelompok kami mendapat nilai yang memuaskan semua.

15 April, Silvia (sahabat saat SMP) diwisuda. Kami memang satu angkatan dan satu kampus. Tapi di fakultas dia ada semester pendek, jadi dia bisa lulus lebih dulu dibanding mahasiswa di kampus Cibiru. Wisuda Silvi seakan menjadi lecutan semangat untuk saya menyelesaikan skripsi. Oh ya, setelah wisuda, Silvi langsung melanjutkan S2 di UPI jurusan pendidikan Fisika. Hebat, kan :)

Akhir april menjadi perpisahan saya dengan guru-guru maupun anak-anak di SD tempat PLP saya. Sedih rasanya meninggalkan anak-anak yang sudah dekat sekali dengan kami. Terimakasih untuk semua pihak yang telah membantu selama PLP dan penelitian saya berlangsung.
 
Mei     

22 Mei, ulang tahun Rilda. Kami (saya, Rindy, Gita) sengaja mengunci diri di kamar Ridla dan mengejutkannya saat dia masuk. Saya masih ingat kehebohan Ridla saat terkejut melihat kami di kamarnya. Sungguh, saya kangen momen-momen bersama kalian.

Mei akhir, skripsi saya selesai dan telah disetujui oleh kedua pembimbing untuk ikut ujian skripsi. Saya tidak mendaftar gelombang 1 karena deadline yang terlalu mepet. Akhirnya saya mendaftar gelombang 2 dan di PHP selama satu bulan untuk sidang. Huhuhu

Juni

Motto "pantang pulang sebelum sidang" seakan mendarah daging dan mengakibatkan saya tidak pulang ke rumah sebelum saya ikut sidang skripsi. Sehingga awal puasa pun dihabiskan di kosan.

22 Juni, terbitlah jadwal sidang gelombang 2. Saya merasa kaget karena mendapat penguji yang wow sekali. Ketegangan sidang sangat terasa. Apalagi bagi saya dan teman seruangan yang sidangnya sampai 2 hari (karena salah satu penguji tidak hadir pada hari H). Sidang skripsinya memang menegangkan, tetapi telah dijalankan dengan sekuat tenaga, haha.

Akhir Juni merupakan Yudisium bagi para peserta sidang gelombang ke 2. Alhamdulillah hasilnya memuaskan. Euforia yudisium begitu terasa. Senang, sedih, bahagia, semuanya campur aduk pada hari itu. Akhirnya resmi mendapatkan gelar S.Pd.

Juli  

17 Juli 2015, lebaran Idul Fitri yag ditunggu umat muslim. Saya pun menghabiskannya seperti biasa. Hari pertama untuk keluarga mamah, dan hari kedua untuk keluarga papah.
 
Juli akhir, para mahasiswa tingkat akhir di kampus saya mulai pulang ke daerahnya masing-masing. Pindahan tersebut terasa mengharukan. Tidak terasa 4 tahun sudah saya habiskan di kota kembang ini. Kamar B18 saya tinggalkan dengan agak berat hati, mengingat banyak sekali kenangan yang telah dilalui di kamar tersebut.

Agustus

Setelah lebaran saya mulai mengirim lamaran di SD swasta di Cirebon. Yaa walaupun sebenarnya saya sudah pada tahap microteaching di salah satu SD swasta di Bandung. Orangtua saya menginginkan anaknya bekerja di kota lahirnya saja, daripada merantau lagi seperti kuliah. 
Alhamdulillah saya diterima di salah satu SD swasta standar internasional di Cirebon. SD yang masih berkembang tapi sudah sangat bagus (dalam hal semua aspek) menurut saya. Pada Agustus ini, dimulailah petualangan saya menjadi primary teacher.

September 

Jangan tanyakan bagaimana rasanya bekerja dan menjadi primary teacher. Tidak akan saya bahas disini. yang jelas, saya mendapat banyak sekali pengalaman dan pelajaran baru.

Di bulan ini pun wisuda saya dilaksanakan. Ternyata rasanya memang mengharukan ketika nama kita dipanggil lalu diberikan ijazah. Terlebih lagi ketika saya sadar bahwa saya akan merindukan teman-teman kuliah saya karena kita sudah memiliki kesibukan masing-masing.

Oktober
  
Kesibukan menjadi guru swasta memang sangat super. Jam kerja 6.30-15.30 membuat saya tidak sempat melakukan hal lain selain yang berhubungan dengan pekerjaan. Bahkan seringkali Hp pun tidak dicek. Maklum, saya sedang menikmati sibuknya menjadi pekerja.

November  

Kegiatan dan aktivitas saya masih sama dengan bulan sebelumnya. Kerja, kerja, dan kerja. Jangan tanya progress tentang masalah hati, karena masih gitu-gitu saja.

Desember 

Awal Desember saya ikut seminar yang dilaksanakan almamater saya. Senangnya bisa menjadi presenter bersama dosen idola. Tapi saya menyesal karena dalam pembuatan paper nya tidak terlalu banyak berkontribusi. Untung beliau baik dan sabar menghadapi saya yang selalu telat mengirim email balasan saat kita menyusun paper (maklum, pekerjaan saya tidak memberikan banyak waktu luang). 

Liburan menjelang tahun baru dihabiskan di Semarang. Seperti biasa, saya dan keluarga mengunjungi rumah om disana. Kali ini tempat wisata yang kami datangi adalah Umbul Sidomukti, Pondok Kopi, dan Kuil Sam Poo Kong. Sangat menyenangkan rasanya ketika bisa refreshing setelah penat dengan pekerjaan dan kehidupan.

Akhir tahun saya tutup dengan tidur di kamar. Entahlah, tidak terlau tertarik untuk menghabiskannya dengan bersorak sorai. Saya tidur dari jam 9 malam. Bunyi petasan dan kembang api pun tidak membangunkan saya. Haha


Ps : foto-fotonya akan saya post besok ya..   
 

Comments

  1. Nice.. Ngerangkum 1 Tahun dalam 1 postingan.
    Begitu panjang namun begitu singkat.
    Semoga tahun 2016 bisa nambah lagi postnya.

    Oh ya sedikit mengingatkan dari bagian akhir postingan
    "Ps : foto-fotonya akan saya post besok ya.. "
    Besok kapan tuh? :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pump it up! Bikin Kecanduan

Pengalaman jadi "Panitia Merah"