Bibit Pohon Mahoni yang Mati Suri


April kemarin dalam rangka Hari Bumi, kampus saya menyelenggarakan seminar nasional Lingkungan Hidup. Acaranya menarik dan bermanfaat banget. Resume seminarnya bisa dilihat disini, disini, dan disini . Serunya, selesai acara panitia membagikan 300 bibit pohon mahoni untuk para peserta seminar. Tapi itu terserah kita juga, mau diambil atau gak. Dengan semangat saya langsung ngambil satu buah bibit pohon mahoni.

Beberapa temen saya ada yang gak ngambil, alasannya karena bingung mau ditanam dimana. Iya juga sih, disini kan kami ngekos, dan halaman kosannya pun terbatas. Ada halaman ibu kos tapi udah penuh sama banyak tanaman. Karena saya pengen banget melihara pohon, akhirnya saya tekadkan buat bawa bibit pohonnya ke rumah saya di Cirebon. Kebetulan mamah suka melihara tanaman dan untuk lahan penanamannya bisa saya cari-cari di sekitar rumah.

Sayangnya kebetulan minggu itu saya lagi sibuk dan gak bisa pulang ke Cirebon. Alhasil bibit pohon pun saya taruh didepan kamar kos saya.

bibit pohon mahoni di depan kamar kos

Setiap pagi saya siram dan saya jemur bibitnya. Kenapa dijemur, bil? Soalnya kamar kosan saya gak terlalu banyak dapat sinar matahari. Takutnya si bibit susah buat ber fotosintesis. Jadi pagi-pagi saya jemur di tempat terbuka yang banyak sinar mataharinya. Nanti kalau sekiranya cuaca mendung, saya ambil lagi dan taruh di depan kamar.

Beberapa minggu kemudian akhirnya saya bisa pulang ke Cirebon. Gak lupa bibit mahoni ini saya bawa ke Cirebon. Perjalanan Bandung-Cirebon memakan waktu sekitar 4 jam naik bus. Buat saya, bawa bibit mahoni di dalam bus sebenernya agak mencemaskan. Takut bibitnya terinjak, daunnya lepas, dll. Kalau mau lebay, bawa bibit mahoni sama aja kayak bawa bayi. 

Setelah sampai di rumah, saya langsung minta papah buat nanam bibit mahoninya. Takut mati kalau kelamaan   di polybag. Awalnya papah bingung mau nanam dimana, soalnya halaman udah penuh sama pot, dan kata papah kalau mau ditanam di dekat rumah nanti kalau pohonnya jadi besar takut akarnya ngerusak tembok rumah. Akhirnya bibit mahoni ini ditanam di lapangan sebelah rumah. Kata papah, biar lapangannya jadi rindang. Selama di Cirebon, setiap nyiram tanaman lain di halaman, saya gak lupa buat nyiram si bibit mahoni ini dengan harapan dia akan tumbuh besar jadi   pohon mahoni yang tangguh  .

Saya cuma 3 hari di Cirebon dan harus balik lagi ke Bandung. Bibit mahoni saya serahkan ke orang rumah dengan wanti-wanti harus dijaga dan disiram dengan baik. 

Beberapa minggu setelah si bibit ditanam di rumah, akhirnya saya dapet kesempatan buat pulang ke Cirebon lagi dan nengokin si bibit. Setelah pulang dengan semangat, sayangnya saya harus kecewa karena semua daun di bibit mahoninya rontok. Gak ada daun yang tersisa sedikitpun. Saya simpulkan kalau bibit mahoni itu sudah mati. Entah karena gak disiram sama orang rumah atau karena cuaca Cirebon yang bisa tiba-tiba hujan dan tiba-tiba panas. 

Liburan semester ini saya balik ke Cirebon. Karena terakhir kali lihat bibit mahoni yang mati, saya jadi gak pernah nyiram atau nengokin si bibit lagi. Sampai suatu hari saya iseng liat-liat batang bibit itu. Saya kaget banget karena ternyata ada tunas-tunas daun yang tumbuh!!! 

YA! Ternyata bibit mahoni saya mati suri! Sekarang dia mulai tumbuh lagi dan memunculkan tunas barunya.

tunasnya masih kecil

Setelah saya liat di wikipedia, ternyata mahoni itu bisa tumbuh di tempat yang gersang dan tanpa disiram sekali pun. Gak heran ternyata mahoni saya memang gak mati, cuma mati suri aja. hehehe 

Saya seneng banget karena bisa terus ngelanjutin nanam pohon mahoni karena mahoni itu banyak banget manfaatnya. Pohon ini biasa disebut sebagai pohon pelindung.

Nanti kalau bibitnya udah tumbuh besar, dia bisa menyerap polusi udara sekitar 47-69%. Daun-daunnya bisa membuat rindang dan menghasilkan oksigen. Bukan hanya itu, untuk produksi ternyata mahoni ini menghasilkan kualitas kayu yang keras dan sangat baik untuk meubeul, furniture, barang ukiran, dan kerajinan tangan.

Selama liburan Ramadhan ini saya jadi makin semangat ngerawat si mahoni. Doakan ya semoga bibitnya bisa menjadi pohon mahoni yang bermanfaat. 





Sumber tambahan : http://id.wikipedia.org/wiki/Mahoni


Postingan ini diikutsertakan dalam "Give Away Aku dan Pohon"


Comments

  1. Hehe...Nabila, ninggalin bibit pohon mahoni kayak mau ninggalin pacar aja, segitu khawatirnya. Mudah2an pohon mahoninya tumbuh dengan subur.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe iya nih bunda, takut kenapa-napa sama bibit mahoninya hehe :)
      aamiin.. semoga jadi pohon rindang yang subur :D

      Delete
  2. Semoga cepet sembuh ya kamu hibit mahoni. Hihi mungil bangeet

    ReplyDelete
    Replies
    1. aamiin.. makasih mbak doanya :)
      iya nih masih mungil banget tunasnya hehe

      Delete
  3. wah semoga bibit mahoni nya tumbuh dengan baik yaa... :)

    ReplyDelete
  4. interesting articles and commentaries friend, I became interested in reading, I introduce a new blogger from Indonesia origin. greetings

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pump it up! Bikin Kecanduan

Berdamai dengan Deadline